JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kesehatan Endang
Rahayu Sedyaningsih mengajak rumah sakit-rumah sakit swasta meningkatkan
jumlah layanan kelas III. Rumah sakit swasta juga diminta bekerja sama
menerima pasien dengan layanan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Asuransi
Kesehatan.
"Saat ini, baru 300-an rumah sakit yang ikut program
Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) dan Askes. Kami harap peranan
swasta di sini diperluas," ucap Endang di sela pertemuan bulanan Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Tenaga Kerja, Pendidikan,
dan Kesehatan, Rabu (23/11/2011), di Jakarta.
Perluasan peranan
swasta di bidang kesehatan, termasuk memudahkan akses warga terhadap
pengobatan yang baik, mutlak diperlukan. Kebutuhan layanan rumah sakit
pada masa datang akan bertambah seiring lonjakan jumlah penduduk,
pertumbuhan ekonomi, kenaikan pendapatan, dan peningkatan usia hidup.
Jumlah
rumah sakit saat ini 1.716 unit (sebagian besar swasta) dan setiap
tahun meningkat. Namun, ini belum diiringi pemerataan distribusi layanan
kesehatan serta kebutuhan tenaga medis dokter spesialis dan perawat
terlatih yang memadai.
Tenaga dokter
Endang
berharap peningkatan jumlah rumah sakit swasta juga memerhatikan sumber
daya dokter dan perawat. Banyak rumah sakit swasta membajak dokter dan
perawat dari rumah sakit pemerintah.
Kebutuhan akan rumah sakit,
diakui Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja, Pendidikan, dan
Kesehatan James T Riady, belum didukung kebutuhan dokter dan perawat.
Setiap tahun, 4.000-6.000 dokter diwisuda, tetapi tak mengimbangi
pertambahan 4 juta jiwa per tahun.
Ihwal dukungan terhadap peran
rumah sakit swasta, Endang akan mengupayakan bebas pajak bagi peralatan
rumah sakit berteknologi tinggi yang masih dikategorikan barang mewah.
Menurut
James, produk domestik bruto Indonesia saat ini sekitar 800 miliar
dollar AS. Sekitar 2 persen untuk pengeluaran kesehatan. (ICH)
Sumber : Kompas.Com
0 komentar:
Posting Komentar