This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 27 Oktober 2011

USAHA KESEHATAN SEKOLAH Gubernur Jatim: Hentikan Peredaran "Susu Beracun"

SURABAYA (Suara Karya): Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri untuk segera menghentikan peredaran susu merek Jenius yang telah menyebabkan banyak siswa SD keracunan.
Orang nomor satu di Jawa Timur itu juga meminta agar program pemberian susu produksi salah satu rekanan pemkab yang disebut-sebut milik keluarga Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno, tersebut dihentikan.
Pemprov Jatim sendiri sudah memerintahkan tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim untuk melakukan pemeriksaan sampel susu tersebut di Kediri. "Saya sudah perintahkan agar produk itu segera ditarik dari pasaran dan peredarannya dihentikan sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium," ujarnya di sela-sela peringatan Hari Listrik Nasional di Lapangan Jatim Expo, Surabaya, Kamis (27/10).
Sekitar 57 anak dari dua sekolah, yaitu SDN Gadungan III dan SD NU Watugede, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, keracunan setelah minum susu produksi PT Vitindoriz HS Ekonomi, Selasa (25/10) lalu. Bahkan, sehari setelahnya, Rabu (26/10), juga terjadi keracunan menimpa anak-anak di SDN Kayunan, Kecamatan Plosoklaten. Pemberian susu gratis kemasan gelas 125 ml itu merupakan bagian dari program bantuan susu usaha kesehatan sekolah (UKS).
Para siswa yang baru saja menikmati susu gratis berjargon "Kualitas Tidak Diragukan" itu mendadak mengeluh pusing, mual, dan muntah-muntah. Sebagian yang lain menangis sambil memegangi perut yang dirasakan sangat melilit. Dari 57 siswa yang tumbang, tujuh dilarikan ke RSUD Pare dan dua lainnya ke RS HVA Tulungrejo Pare.
Kasus itu bukan yang pertama kali terjadi. Pada Oktober 2011 ini sudah dua kali terjadi. Sebelumnya keracunan itu menimpa siswa SDN Gadungan IV.
Untuk memastikan kandungan susu yang telah meracuni hingga ratusan siswa sejak 2006 lalu itu, Gubernur Jatim mengaku masih harus menunggu hasil penelitian laboratorium. Jika hasil penelitian menemukan unsur berbahaya, pihaknya memutuskan untuk menghentikan program pemberian susu tersebut. "Kita ingin melindungi masyarakat, itu yang penting," ujarnya.
Pada Desember 2006 lalu, saat pemerintahan Bupati Sutrisno, kasus serupa menimpa SD Negeri I Tiron, Kecamatan Banyakan. Namun, bupati yang juga suami dari Bupati Kediri yang menjabat saat ini, Haryanti, menampik dengan dalih ada sabotase dalam kasus keracunan itu.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, produsen susu yang berlokasi di Desa Sumberjo, Kecamatan Ngasem, Kediri, itu ternyata sudah menjadi rekanan tetap pemkab setempat sejak tujuh tahun silam. Susu yang harganya Rp 2.000 per gelas atau lebih mahal dibanding harga rata-rata yang hanya Rp 1.500 itu, oleh sejumlah warga disebutkan, rasanya tak seenak susu kemasan yang lain.
Tetapi uniknya, susu itu tetap dibagikan kepada para siswa SD dan madrasah ibtidaiyah (MI) dalam program pemberian susu yang menyerap anggaran Rp 300 juta per tahun itu. Program serupa rencananya juga akan diterapkan tahun depan dengan alokasi anggaran yang sama.
Khusus untuk 2011, sebanyak 75 sekolah dijadwalkan menjadi peserta program tersebut. Total siswa yang akan mendapat jatah susu gratis itu mencapai 14.000 siswa, yang pelaksanaannya dibagikan secara bertahap sejak Agustus lalu.
Terkait itu, Kepolisian Resor (Polres) Kediri, Jawa Timur, belum menetapkan status tersangka dalam kasus keracunan susu merek Jenius program dari pemerintah setempat.
"Kami masih melakukan pemeriksaan dalam kasus ini. Sampai saat ini masih memeriksa saksi-saksi. Ada 11 orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan murid," kata Kapolres Kediri AKBP Heri Wahono di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, para saksi yang diperiksa keseluruhan adalah dari SDN Gadungan III, tempat keracunan diketahui terjadi. Untuk saat ini, polisi belum melakukan pemeriksaan kepada manajemen produk susu karena masih menunggu kepastian hasil pemeriksaan laboratorium forensik. (Andira) 
 
Sumber : Suara Karya

Rabu, 26 Oktober 2011

Pakar: Air di Jakarta dan Sekitarnya Tercemar

Metrotvnews.com, Jakarta: Pakar kesehatan lingkungan Dr Budi Haryanto SKM MKM MSc mengatakan air minum di Indonesia masih ada yang tercemar sejumlah bakteri seperti coliform dan coli tinja serta tercemar senyawa kimia. Pernyataan itu disampaikan dalam seminar yang bertema Air Minum Aman bagi Masyarakat DKI Jakarta di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu (26/10).

Budi menyampaikan data yang berisikan penelitian dari beberapa wilayah tentang pencemaran air minum di Indonesia. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut, sebagian air minum yang ada di Jakarta, Bogor, Karawang, Bekasi, Cilegon dan Tanggerang tercemar bakteri coliform, koli tinja dan sejumlah senyawa kimia.

Koli tinja sendiri adalah salah satu penyebab penyakit diare. Sedangkan sejumlah senyawa kimia berbahaya bisa menyebabkan penyakit kanker, tumor, hipertensi, gastrointestinal, gangguan reproduksi, kerusakan saraf, karies gigi dan kerusakan tulang, iritasi lambung, anemia, dan kerusakan otak.

Menurut Budi, sekitar 50 persen penyakit yang diderita oleh masyarakat Indonesia disebabkan oleh air minum yang tercemar termasuk diare. Ia menjelaskan, kejadian penyakit diare selalu meningkat setiap tahun dan menyumbangkan angka kematian yang tinggi kepada anak- anak. Sebab, anak adalah kelompok yang paling tinggi resikonya terkena penyakit tersebut.

Sementara Kepala Dinas kesehatan Jakarta dr. Dien Ermawati, M. Kes dalam siaran persnya meyakini bahwa meningkatnya angka penyakit di Jakarta akibat tercemarnya sumber air minum. "Kami meyakini bahwa tercemarnya sumber air minum di wilayah Jakarta, menyebabkan angka kejadian penyakit infeksi di wilayah ini terus meningkat, bahkan tercatat 12 angka kematian yang cukup besar di tahun 2010," ujar Dien.

Menurut Dien, infeksi yang terjadi akibat tercemarnya air tersebut adalah penyakit diare disertai dehidrasi, diare biasa, typus dan hepatitis A. Dia juga mengatakan pemerintah kota telah mengupayakan untuk menurunkan angka penyakit tersebut.

"Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam membantu menurunkan angka kejadian penyakit infeksi ini di mana salah satunya dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap ketersediaan air minum yang aman dan layak konsumsi," tambah Dien.

Senada dengan Dien, Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes DKI Jakarta juga menyampikan bahwa perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah air untuk kesehatan seperti sosialisasi pola hidup bersih dan sehat. Juga pembinaan terhadap penyediaan air bersih, perlindungan terhadap mata air dan penerapan teknologi tepat guna tentang penyehatan air.(Ant/BEY)

Sumber : MetroTVNews

Sanitasi Buruk, Penyakit Bermunculan

Kompas.com - Masyarakat hendaknya mewaspadai penyebaran penyakit yang terkait dengan kualitas air. Apalagi saat ini lebih dari 70 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses terhadap sanitasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan lebih dari seperempat penduduk Indonesia membuang tinja di sungai dan tanah. Hal itu mengakibatkan air sungai di perkotaan setiap hari dicemari ribuan ton tinja dan urin.
Bukan hanya air sungai, air tanah di perkotaan pun dinilai belum layak dikonsumsi. Hasil penelitian yang dilakukan Unilever bersama Sucofindo menyebutkan 48 persen air tanah di Jabodetabek dan Bandung positif tercemar E.coli, bakteri penyebab utama diare.
"Penyebab utama diare adalah tinja manusia. Karena itu harus diupayakan agar tinja ini jangan sampai mengontaminasi media lain yang bisa masuk ke tubuh manusia, seperti air minum," kata Dr.Budi Haryanto, dari Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Menurut dr.IBN Banjar, Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, air minum seharusnya memenuhi berbagai syarat agar bisa disebut layak konsumsi, antara lain tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.
"Walau air dari sumber alam bisa diminum manusia, tapi terdapat risiko air ini telah tercemar oleh bakteri atau logam berat," katanya dalam acara penyerahan bantuan 700 unit sarana pengolahan air Pureit dari PT.Unilever kepada seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah di wilayah DKI Jakarta, Rabu (26/10/11).
Selain diare, air yang tercemar bakteri juga bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti demam tifus, paratipus, hepatitis, iritasi lambung, kolera, hingga anemia.
Untuk itu sosialisasi akan pentingnya pengolahan air perlu terus digalakan. Selain memastikan air yang dikonsumsi aman dari cemaran, perilaku buang air besar di jamban dan hidup bersih sangat efektif memutus rantai penularan penyakit.

Selasa, 25 Oktober 2011

Askes Siap Back-up Kesehatan Gratis di Sulsel


Makassar, Upeks--PT Askes dan Pemprov Sulsel telah sepakat dalam pengelolaan program kesehatan gratis. Konsep kerjasamanya adalah penugasan. Kepala Regional PT Askes, dr Wahyu Handoko, mengatakan, pihaknya siap menjalankan apapun yang ditugaskan.
 
"Jumlah penduduk Sulsel yang akan mendapat pelayanan, sesuai dengan jumlah yang diajukan seluruh pemerintah daerah yang sebelumnya sudah diverifikasi Pemprov Sulsel," ujar dr Wahyu.
Ia mengungkapkan, anggaran yang sebelumnya dipatok PT Askes Rp5.000 per orang setiap bulan untuk pengobatan gratis bagi 14 jenis penyakit secara umum. Seperti yang tertuang dalam Perda Sulsel tahun 2008 tentang penyelenggaraan kesehatan gratis.
"Hal itu akan dibicarakan ulang. Namun, yang pasti PT Askes akan mengabdi kepada masyarakat Sulsel," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Rachmat Latief, mengatakan, anggaran yang disiapkan Pemprov Sulsel untuk biaya pelayanan kesehatan gratis, berkisar Rp175 miliar. Namun, angka tersebut kemungkinan besar akan mengalami peningkatan. Sebab, jumlah penduduk Sulsel terus bertambah.
"Anggaran untuk program kesehatan gratis pada APBD Sulsel 2011 sebesar Rp174 miliar. Masing-masing Rp61 miliar digelontorkan ke RS milik pemprov dan Rp113 miliar ke seluruh RSUD dan 420 Puskesmas di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Anggaran Rp175 Miliar tersebut untuk membiayai penduduk Sulsel sekitar Rp4,6 juta jiwa," terangnya.
Sisanya, lanjut Rachmat Latief, akan ditanggung Pemda/Pemkot. Sebab, jumlah anggaran yang ditanggung Pemprov Sulsel hanya 40%. Sedangkan, 60% merupakan kewajiban Pemda/Pemkot.
"Sebelumnya, yang sudah menyatakan siap, 17 daerah. Tujuh daerah lainnya, belum pasti. Tapi, kemungkinan, mereka juga sudah setuju. Hanya, karena kami belum menceritakan hal ini kepada mereka. Sementara yang sudah siap, sesuai petunjuk anggota dewan, persetujuan itu harus dituangkan dalam pernyataan tertulis," jelasnya. ()

Sumber : UPEKS ONLINE

10 TIPS MEMBINA RUMAH TANGGA HARMONIS


Harmonis adalah perpaduan dari berbagai warna karakter yang membentuk kekuatan eksistensi sebuah benda. Perpaduan inilah yang membuat warna apa pun bisa cocok menjadi rangkaian yang indah dan serasi.
Warna hitam, misalnya, kalau berdiri sendiri akan menimbulkan kesan suram dan dingin. Jarang orang menyukai warna hitam secara berdiri sendiri. Tapi, jika berpadu dengan warna putih, akan memberikan corak tersendiri yang bisa menghilangkan kesan suram dan dingin tadi. Perpaduan hitam-putih jika ditata secara apik, akan menimbulkan kesan dinamis, gairah, dan hangat.
Seperti itulah seharusnya rumah tangga dikelola. Rumah tangga merupakan perpaduan antara berbagai warna karakter. Ada karakter pria, wanita, anak-anak, bahkan mertua. Dan tak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa menjamin bahwa semua karakter itu serba sempurna. Pasti ada kelebihan dan kekurangan.
Nah, di situlah letak keharmonisan. Tidak akan terbentuk irama yang indah tanpa adanya keharmonisan antara nada rendah dan tinggi. Tinggi rendah nada ternyata mampu melahirkan berjuta-juta lagu yang indah.
Dalam rumah tangga, segala kekurangan dan kelebihan saling berpadu. Kadang pihak suami yang bernada rendah, kadang isteri bernada tinggi. Di sinilah suami-isteri dituntut untuk menciptakan keharmonisan dengan mengisi kekosongan-kekosongan yang ada di antar mereka.
Beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk menciptakan keharmonisan rumah tangga, yaitu :
1. Jangan melihat ke belakang
Jangan pernah mengungkit-ungkit alasan saat awal menikah. “Kenapa saya waktu itu mau nerima aja, ya? Kenapa nggak saya tolak?” Buang jauh-jauh lintasan pikiran ini. Langkah itu sama sekali tidak akan menghasilkan perubahan. Justru, akan menyeret ketidakharmonisan yang bermula dari masalah sepele menjadi pelik dan kusut. Jika rasa penyesalan berlarut, tidak tertutup kemungkinan ketidakharmonisan berujung pada perceraian.
Karena itu, hadapilah kenyataan yang saat ini kita hadapi. Inilah masalah kita. Jangan lari dari masalah dengan melongkok ke belakang. Atau, na’udzubillah, membayangkan sosok lain di luar pasangan kita. Hal ini akan membuka pintu setan sehingga kian meracuni pikiran kita.
2. Berpikir objektif
Kadang, konflik bisa menyeret hal lain yang sebetulnya tidak terlibat. Ini terjadi karena konflik disikapi dengan emosional. Apalagi sudah melibatkan pihak ketiga yang mengetahui masalah internal rumah tangga tidak secara utuh. Cobalah lokalisir masalah pada pagarnya. Lebih bagus lagi jika dalam memetakan masalah ini dilakukan dengan kerjasama dua belah pihak yang bersengketa. Tentu akan ada inti masalah yang perlu dibenahi.
Misalnya, masalah kurang penghasilan dari pihak suami. Jangan disikapi emosional sehingga menyeret masalah lain. Misalnya, suami yang tidak becus mencari duit atau suami dituduh sebagai pemalas. Kalau ini terjadi, reaksi balik pun terjadi. Suami akan berteriak bahwa si isteri bawel, materialistis, dan kurang pengertian. Padahal kalau mau objektif, masalah kurang penghasilan bisa disiasati dengan kerjasama semua pihak dalam rumah tangga. Tidak tertutup kemungkinan, isteri pun ikut mencari penghasilan, bahkan bisa sekaligus melatih kemandirian anak-anak.
3. Lihat kelebihan pasangan, jangan sebaliknya
Untuk menumbuhkan rasa optimistis, lihatlah kelebihan pasangan kita. Jangan sebaliknya, mengungkit-ungkit kekurangan yang dimiliki. Imajinasi dari sebuah benda, bergantung pada bagaimana kita meletakkan sudut pandangnya. Mungkin secara materi dan fisik, pasangan kita mempunyai banyak kekurangan. Rasanya sulit sekali mencari kelebihannya. Tapi, di sinilah uniknya berumah tangga. Bagaimana mungkin sebuah pasangan suami isteri yang tidak saling cinta bisa punya anak lebih dari satu.
Berarti, ada satu atau dua kelebihan yang kita sembunyikan dari pasangan kita. Paling tidak, niat ikhlas dia dalam mendampingi kita karena Allah sudah merupakan kelebihan yang tiada tara. Luar biasa nilainya di sisi Allah. Nah, dari situlah kita memandang. Sambil jalan, segala kekurangan pasangan kita itu dilengkapi dengan kelebihan yang kita miliki. Bukan malah menjatuhkan atau melemahkan semangat untuk berubah.
4. Saling percaya
Tanpa rasa saling percaya antara pasangan suami-istri, perkawinan tentu tak akan berjalan mulus. Bagaimana bisa mulus jika suami atau istri selalu mengawasi gerak-gerik kita karena ketidakpercayaannya itu? Yang muncul adalah kegelisahan, kecurigaan, kekhawatiran, tak pernah merasa tenteram, dan sebagainya. Ujung-ujungnya, Anda berdua justru saling menyalahkan dan menuduh. Rasa saling percaya akan mengantarkan Anda pada perasaan aman dan nyaman. Kuncinya, jangan sia-siakan kepercayaan yang diberikan suami Anda. Istri tak perlu mencurigai suami, dan sebaliknya, suami juga tak perlu mencurigai istri. Membangun rasa saling percaya juga merupakan perwujudan cinta yang dewasa.
5. Kebutuhan Seks
Perkawinan tanpa seks bisa dibilang seperti sayur tanpa garam. Hambar. Ya, seks memang perlu. Dan meski aktivitas seks sebetulnya bertujuan untuk memperoleh keturunan, namun manusia perlu juga mengembangkan seks untuk mencapai kebahagiaan bersama pasangan hidupnya. Kegiatan seks mestinya adalah penyerahan total, saling menyerahkan diri kepada suami atau istrinya sehingga hubungan terpupuk semakin dalam. Kegiatan seks yang timpang akan menjadi masalah serius bagi suami- istri. Uring-uringan, cekcok, dan ahkan mencari pelampiasan di luar, merupakan akibat yang biasanya muncul jika soal yang satu ini muncul.
Prinsip hubungan seks yang baik adalah adanya keterbukaan dan kejujuran dalam mengungkapkan kebutuhan Anda masing-masing. Intinya, kegiatan seks adalah untuk saling memuaskan, namun perlu dihindari adanya kesan mengeksploitasi pasangan. Kegiatan seks yang menyenangkan akan memberikan dampak positif bagi Anda berdua.
6. Hindari pihak ketiga
Kehidupan perkawinan merupakan otonomi tersendiri, yang sebaiknya tak dicampuri oleh pihak lain, apalagi pihak ketiga. Kehadiran pihak ketiga yang ikut campur tangan atau mempengaruhi dan masuk ke wilayah otoritas keluarga, bisa menciptakan bencana bagi rumah tangga tersebut. Banyak contoh keluarga yang hancur gara-gara pihak ketiga ikut main di dalamnya. Entah campur tangan mertua, saudara ipar, kekasih simpanan, tetangga, dan sebagainya. Jadi, bila Anda menginginkan kehidupan rumah tangga Anda langgeng bahagia, sebisa-bisanya hindari campur tangan pihak ketiga.
7. Menjaga romantisme
Terkadang, pasangan suami-istri yang sudah cukup lama membangun mahligai rumah tangga tak lagi peduli pada soal yang satu ini. Tak ada kata-kata pujian, makan malam bersama, bahkan perhatian pun seperti barang mahal. Padahal, menjaga romantisme dibutuhkan oleh pasangan suami-istri sampai kapan pun, tak cuma ketika mereka berpacaran. Sekedar memberikan bunga, mencium pipi, menggandeng tangan, saling memuji, atau berjalan-jalan menyusuri tempat-tempat romantis akan kembali memercikkan rasa cinta kepada pasangan hidup Anda. Tentu, ujung-ujungnya pasangan suami-istri akan merasa semakin erat dan saling membutuhkan.
8. Adakan komunikasi
Komunikasi juga merupakan salah satu pilar langgengnya hubungan suami-istri. Hilangnya komunikasi berarti hilang pula salah satu pilar rumah tanga. Bagaimana mungkin hubungan Anda dengan suami akan mulus jika menyapa pun Anda enggan. Jika rumah tangga adalah sebuah mobil, maka komunikasi adalah rodanya. Tanpanya, tak mungkin rasanya rumah tangga berjalan.
Banyak terjadi, suami atau istri apatis terhadap pasangannya karena terlalu sibuk bekerja. Suami-istri bekerja, sementara anak sibuk dengan urusannya sendiri, sehingga rumah hanya seperti tempat kos, masing-masing pribadi tidak saling tegur sapa. Ini sama halnya menaruh bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak. Bisa-bisa, di antara Anda kemudian mencari pelampiasan dengan mencari teman di luar untuk curhat dan tak betah lagi tinggal di rumah. Jadi, cobalah untuk selalu menjaga komunikasi dengan suami. Luangkan waktu untuk duduk atau ngobrol bersama, sekalipun hanya 5 menit setiap hari. Teleponlah atau kirimkan imil pada saat Anda berdua berada di kantor Anda masing-masing. Atau makan siang bersama. Intinya, ciptakan komunikasi, sehingga masing-masing pribadi merasa dibutuhkan.
9. Saling memuji dan memperhatikan
Meski sepele, pujian atau perhatian sangat besar pengaruhnya bagi suami, dan sebaliknya. Ucapan bernada pujian akan semakin memperkuat ikatan suami-istri. Tanpa pujian atau perhatian, bisa-bisa yang ada hanya saling mencela dan merendahkan. Memberikan pujian ringan seperti “Masakan Mama hari ini luar biasa, lho!” atau “Wah, Papa tambah keren pakai dasi itu.” Ucapan-ucapan sepele seperti itu akan memberikan dorongan/semangat yang luar biasa. Pasangan Anda pun akan merasa dihargai. Memuji tak butuh biaya atau ongkos mahal, kok. Yang dibutuhkan adalah ketulusan dan rasa cinta pada pasangan.
10. Sertakan sakralitas dalam rumah tangga
Salah satu pijakan yang paling utama seorang rela berumah tangga adalah karena adanya ketaatan pada syariat Allah. Padahal, kalau menurut hitung-hitungan materi, berumah tangga itu melelahkan. Justru di situlah nilai pahala yang Allah janjikan.
Ketika masalah nyaris tidak menemui ujung pangkalnya, kembalikanlah itu kepada sang pemilik masalah, Allah SWT. Pasangkan rasa baik sangka kepada Allah SWT. Tataplah hikmah di balik masalah. Insya Allah, ada kebaikan dari semua masalah yang kita hadapi.
Lakukanlah pendekatan ubudiyah. Jangan bosan dengan doa. Bisa jadi, dengan taqarrub pada Allah, masalah yang berat bisa terlihat ringan. Dan secara otomatis, solusi akan terlihat di depan mata.Insya Allah:)
Sumber : Isdaryanto.com

Senin, 24 Oktober 2011

Agar Gizi Buruk Tak Jadi Alasan Hilangnya Generasi

TEMPO Interaktif,:- Rida, mahasiswi Akademi Gizi Poltekes Jakarta, sesekali mengusap keringat di keningnya. Namun panas lembab udara Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Pontianak, Propinsi Pontianak Kalimantan Barat tak cukup mengendurkan semangatnya saat melakukan tugasnya, pekan lalu.

Ia bahkan terlihat cukup sabar saat mengukur, menimbang dan memeriksa Tiara, salah satu balita di desa itu yang menjadi sampel penelitiannya. Sesekali Rida tampak membujuk Tiara yang kadang tampak malu-malu menggelayut pda ibundanya. "Senang-senang saja kok, karena ibu-ibu kader Posyandu di sini sangat membantu,"  kata perempuan berkerudung ini.

Rida dan empat periset lain adalah tim peneliti untuk riset tentang kondisi gizi anak Indonesia, Studi South East Asia Nutrition Survey (SEANUTS) yang diprakarsai oleh Frisian Flag Indonesia. Sesuai namanya penelitian ini tak hanya di Indonesia, tapi serentak juga di Malaysia, Thailand dan Vietnam.




Memang bicara soal kondisi kesehatan Indonesia sudah punya data dari Riset Kesehatan Dasar 2007 dan 2011. Riset itu hanya berdasarkan antopometri saja. Belum lagi masih bercampur dengan soal sanitasi, penyakit menular dan tidak menular dan sebagainya, kata Kepala Riset Persatuan Ahli Gizi Indonesia, dokter Sandjaya.

Penelitian antopometri, mengukur seperti berat badan, tinggi badan, tinggi badan dalam posisi duduk, lingkar lengan tengah atas, lingkar kelapa, ketebalan kulit luar, dan sebagainya.

Sementara SEANUTS, menurut ahli gizi itu, lebih komprehensif dan terkonsentrasi pada anak-anak usia 6 bulan sampai 12 tahun. Seperti identifikasi tingkat konsentrasi serum lipid dan serum mikronutrien termasuk zat besi, vitamin B12 A dan D.



Juga diteliti pola asupan makanan, aktifitas fisik, kepadatan dan kematangan tulang, pertumbuhan, fungsi kognitif, dan kekurangan konsumsi.
Semua anak juga menjalani tes darah untuk mengukur status zat besi, kadar vitamin B, A, dan D, lipid dan analisa DHA atau asam lemak, kata dokter Sandjaya.

Ditiap negara SEANUTS bermitra dengan lembaga independen setempat. Menurut Corporate Research and Development Manager Frisian Flag Victoria Valentina, ada kecenderungan usaha memerangi masalah gizi menghadapi beban ganda. Mulai dari soal kekurangan zat gizi makro seperti pada kekurangan energy protein dan kekurangan mikronutrien seperti vitamin A, yodium, dan zat besi. Namun, di sisi lain, terjadi peningkatan kasus gizi berlebih.

Gizi kurang atau buruk, menurut dokter Sandjaya pasti akan mempengaruhi tingkat intelegensia anak. Pada anak gizi buruk kecerdasan bisa turun dan hingga 11-13 poin dan tak bisa dikembalikan lagi, katanya. Diperkirakan 2-3 persen anak Indonesia, mengalami masalah tersebut. Bisa diperkirakan kita akan bisa mengalami lost generation, ujar Sandjaya.

Riset kesehatan dasar 2010 menyebut, ada 17,9 persen anak balita Indonesia mengalami gizi kurang atau gizi buruk. Sementara anak gemuk ada 14 persen. Secara nasional jumlah anak yang mengalami pendek tertinggi terjadi pada usia 6-12 tahun, yaitu 35,8 persen.



"Pemerintah bukan tidak tahu, survei sudah dilakukan, tapi ada celah yang masih ada, kata Sandjaya. Nah, riset SEANUTS berusaha memperoleh pengetahuan bukan hanya status gizi anak-anak tapi juga pola makan. Periset di Pusat Penelitian Pengembangan Gizi Bogor ini yakin bahwa status gizi anak juga berkaitan dengan perilaku dan status sosial ekonomi keluarga.


I UTAMI WIDOWATI

Minggu, 23 Oktober 2011

Kondisi Kesehatan Bisa Dilihat dari Fisik Loh

KONDISI kesehatan tubuh sebenarnya dapat dilihat secara kasat mata. Mulai dari kondisi telinga, rambut, dada, bahkan jari. Menurut Redbookmag, ada sejumlah potensi masalah kesehatan yang bisa dilihat dengan mata telanjang.

1. Dada besar
Tampaknya, semakin besar ukuran dada, kian besar pula risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Hasil itu diperoleh dari sebuah penelitian dari 90 ribu wanita selama 20 tahun, dan menjadi bagian dalam penelitian ilmu keperawatan. Jenis lemak di dada kemungkinan meningkatkan hormon yang dapat memicu diabetes. Jadi, jika seseorang memiliki ukuran dada yang besar, tidak ada salahnya sering memeriksakan kadar gula darah.

2. Rambut tipis
Rambut tipis dapat menjadi pertanda bahwa seseorang memiliki masalah tiroid. "Hormon tiroid menjadikan rambut dalam kondisi baik. Jika rambut rontok atau tipis, hal itu menjadi pertanda akan adanya gangguan tiroid," kata Sandara Fryhofer,MD, profesor dari Emory University.

3. Jari tengah pendek
Jika jari tengah lebih pendek dari jari manis, maka seseorang dua kali lipat berpotensi untuk mengidap arthritis atau gangguan otot, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Arthritis Research Institute of America. "Semakin besar perbedaan, makin besar pula risikonya," kata Paul Leaveton,Ph.D., salah seorang peneliti.

4. Telinga mengkerut
"Selama satu dekade penelitian, diketahui bahwa kerutan di salah satu telinga terkait dengan peningkatan risiko penyakit hati," kata Joanne Foofy. MD, seorang kardiolog di Brigham and Women Hospital, AS.(go4heatlylife/***)

Sumber : MetroTVNews